Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Jatuh

Tak sedikit ketika berjalan, dirimu akan tersandung Sama seperti perjalanan ini, gelap dan penuh marabahaya Sehingga diri ini menangis sesak dalam dada Karena diri ini tak hanya tersandung, namun jatuh , jatuh tersungkur Kejatuhan demi kejatuhan perlahan diri ini lalui Sudah tak tahu seberapa banyak luka Sudah tak peduli berapa deras air mata yang mengalir Kejatuhan demi kejatuhan itu semakin menyayat duka Hingga, akhirnya dalam gelap, dalam kejatuhan Diri ini mulai merangkak, mulai mencoba berjalan dan berlari Menembus kegelapan yang pekat sangat pekat Namun, sayang, diri ini terjatuh lagi , lagi dan lagi Nafas semakin menipis seiring diri ini mencoba bangkit Otot-otot mulai melemas sejalan ku coba kuatkan pijakan Sinar mata mulai bias sesaat ku coba untuk mencari cahaya Lidah kelu bukan main, saat ingin bertanya dan berdoa Jatuh, tersungkur Hilang, terlupakan Mungkin adalah takdir terperih namun terbaik bagi diri Ah, siapa yang tahu, karena kejatuhan membuat di

Aku, adalah ...

aku, adalah kebohongan penuh dengan fatamorgana kata hingga jalanku goyah tak karuan kemana dan kemana aku, adalah kehilangan penuh dengan sesak tangis hingga nafasku tersengal perlahan lepas dan lepas aku, adalah kerinduan penuh dengan doa dan harapan hingga waktu menjadi jembatan kesana dan kesana aku, adalah kesepian penuh dengan kekosongan hingga malam dingin menghujam dalam dan dalam lalu aku bertanya, siapa aku lantas aku bertanya, dimana aku sungguhpun senja dan fajar berlalu aku tetaplah aku

Simpang Lima Gumul, Arc de triomphe - nya Kediri - Trip Libur Lebaran Part Three

Ini adalah rangkaian terkahir perjalanan libur lebaran kemarin, lama banget post nya, karena saya dua minggu ini berkutat dengan UAS. Jadi daripada tidak di post, sekalian saja lah.. Setelah dari Bendungan Wonorejo, emm.. By the way ternyata Bendungan Wonorejo merupakan salah satu waduk terbesar di Indonesia (baru tahu juga sih). Kami melanjutkan perjalanan ke Kota Kediri. Kami menempuh perjalanan bermotor kurang lebih 1-2 jam kalau tidak salah. Tujuan kami selanjutnya adala Simpang Lima Gumul, sebuah tempat ikonik di Kediri, di mana di sana terdapat sebuah landmark yang mirip dengan Arc de triompe di Paris, Perancis. Akhirnya setelah melakukan perjalan bermotor yang ditemani rasa kantuk. haha.. kami sampai juga di Simpang Lima Gumul, waktu itu rame banget dan panas sekali, -_-

Bendungan Wonorejo, Tulungagung - Trip Libur Lebaran Part Two

Nah, setelah sebelumnya saya dan teman- teman melakukan perjalanan ke Pantai Pathuk Gebang, Tulungagung dan menginap di rumah salah seorang saudara teman saya, paginya kami segera mempersiapkan diri untuk menuju destinasi berikutnya, yakni, Kediri. Setelah mengatur ulang rencana kami, ada salah satu teman yang memberikan ide untuk mengunjungi Bendungan Wonorejo terlebih dahulu, karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap, kurang lebih 30 menit. Akhirnya setelah semuanya setuju, kami berpamitan dan segera menuju bendungan tersebut. Persiapan berangkat lagi nih

Pantai Pathuk Gebang , Tulungagung - Trip Libur Lebaran Part One

Liburan Lebaran kemarin, menjadi kesempatan bagi sebagian orang untuk melepas kerinduan kepada orang-orang terkasih yang lama tak berjumpa. Mungkin karena pekerjaan, atau yang lebih melankolis nya sih mengejar impian masing-masing. Saya termasuk orang-orang yang tak melewatkan begitu saja kesempatan libur lebaran , karena di situlah kesempatan saya untuk bertemu dan menggugurkan daun-daun rindu kepada sahabat-sahabat saya semasa SMA, terutama sahabat - sahabat aktivis agama maupun organisasi semasa SMA dulu.  Akhirnya, beberapa dari kami pun mengusulkan untuk melakukan travelling ke Kabupaten Tulungagung, kabupaten ini memang tak terletak terlalu jauh dari kabupaten tempat kami tinggal, Magetan. Kami merencanakan berangkat dari Magetan pada H+4 Lebaran, yakni tanggal 21 Juli 2015. Kami menggunakan moda transportasi sepeda motor, karena supaya bisa meliuk-liuk di antara kemacetan arus balik dan denger-denger sih medan untuk mencapai Pantai Pathuk Gebang cukup ekstrem dan hanya bisa

Sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak Online , SIMPONI

Sekali kali ga pa pa lah ya update blog tentang permasalahan kuliah, tepatnya tentang Tata Kelola Penerimaan Negara. Penerimaan negara merupakan bagian tak terpisahkan dalam sebuah angggaran negara. Kita bisa tahu, penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja negara. Penerimaan Negara sendiri terdiri atas penerimaan pajakm bukan pajak (PNBP) dan Hibah.  Seperti kita tahu, negara kita masih mengandalkan sektor perpajakan sebagai tulang punggung utama penerimaan negara. Namun, potensi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) juga tak bisa dipandang sebelah mata. PNPB sendiri terdiri dari beberapa item, seperti PNBP Migas, PNBP Non Migas, Pendapatan BLU dan lainnya. Nah, dikarenakan kemajuan teknologi, proses penatausahaan penerimaan negara pun semakin berkembang. Dengan hadirnya MPN G2 pembayaran dan ataupun penyetoran penerimaan negara jauh lebih mudah. Bagian dari MPN G2 terdapat SIMPONI, yang merupakan sistem yang digunakan untuk menatausahakan PNBP. Sistem P

Dan... Tentang Kehadirannya

Apakah kau pernah menerka, jika langkah kaki mu menuntun kau ke jalan sejauh ini Apakah kau pernah mengira, jika jalan panjang itu kini perlahan menyisakan sepenggal cerita Tentang sakit, tentang tawa, tentang harapan , tentang persahabatan, tentang keluarga, tentang lelah , dan tentang semua hal yang mewarnai perjalananmu di sini. Tentang semua hal yang sebenarnya tak kau inginkan dan pikirkan untuk ada dan hadir, namun kini menyapa jiwa mu dengan santun dan penuh pengertian tentang kehadirannya, yang tak pernah terduga sebelumnya tentang kehadirannya, yang sedikit membuat langkah ini kembali berjalan pelan tentang kata yang tertahan dalam sukma yang enggan keluar tentang rindu yang tak terobati , dan hanya simbolis dalam doa Terkaanmu kini mulai tak beraturan, kenapa kau ini? diamkah? atau bagaimanakah? Perkiraanmu kini mulai bias dan tak terukur, ada apa dengan semua ini? atau hanya kau perlu mencobanya sekali lagi? Sejujurnya , dalam hatimu, kau berusaha

Teruntuk Anonim - Manusia yang Lelah dengan Perjuangannya

Mungkin kau akan bosan dengan semua hal ini. Ketika dirimu mulai tak menampakkan tanda-tanda lepas dari peliknya masalah yang menyelimut hati, jiwa dan ragamu. Ketika malam jauh lebih dingin kau rasakan, membuat tulang merasa tersunyut ujung jarum. Ketika dirimu mulai nampak bercucur keringat hanya untuk membela dan mempertahankan apa yang selama ini menurut dirimu adalah yang terbaik bagi orang lain, meski kadang hal tersebut sering bertentangan dan bahkan berusaha keras melawan nurani mu. Mungkin kau akan merasakan penat yang luar biasa. Ketika dirimu mulai memendam sakit dan perihnya luka yang ada dalam nurani mu itu. Mungkin kau berpikir, ini adalah jalan terbaik dalam mengabdi dan berserah diri dengan hal yang lebih massiv dan kolektif, ketimbang kau memuaskan diri dengan nafsu individu yang tak ber no rma. Kau mungkin tahu dirimu , kadang kebaikan mu yang sungguh tak terhingga ukurannya itu telah dimanfaatkan sejumlah oknum yang bermain begitu halus di sekitar kehidupan

Hey, Apa kabar kau di sana ?

Hey, apa kabar kau di sana? Rasanya lama sudah retina mata ini tak melihat bias sosok mu Ku harap dirimu masih baik baik saja di sana Seperti terakhir kali kedua lidah ini mengucap dan memperjelas tentang semuanya Seperti ketika pertemuan yang tak sengaja ku sengajakan itu terjadi begitu saja Hey, apa kabar kau di sana? Rasanya lama sudah kiranya aku tak mendengar getar nada suara mu Ku harap dirimu masih mampu berucap sebaik apa yang kau ucapkan dulu Seperti terakhir kali kau menyadarkan ku tentang semua kekeliruan dan alpa ku Seperti ketika getar suara mu sayup ku dengar meski bukan tertuju untuk diriku Hey, apa kabar kau di sana? Rasanya lama sudah aku tak berpapasan denganmu Ku harap setiap jengkal ku menjauh dan menjauh, kau kan merasa jauh lebih bahagia Ku harap setiap puisi dan prosa tak bertema ini menjadi bukti kerisauan akan dirimu

Acak

Kini, semua nampak tak beraturan. Mencoba untuk menata nya dengan rapi namun justru aku menjatuhkannya lagi. Tak nampak sedemikian rusak memang, namun hal ini harus segera dihentikan. Tak selamanya waktu ini akan memainkan irama yang perlahan mulai menyapa dan mengetuk dalam diam. Aku hanya diam tercengang Perlahan memang semuanya tak seperti yang tergariskan. Himpunan titik - titik itu kini membuat garis, berliku tak beraturan. Titik titik tentang persinggahan dan pertemuan yang tak ada sapa di dalamnya. Titik-titik yang nampak pudar namun tetap aku coba menyatukannya. Hingga akhirnya akan terpisah lagi , lagi dan lagi.  Hem.. memang seperti ini adanya, seperti bola yang menggelinding di bidang miring. Gravitasi yang ditimbulkan mengalahkan gaya gesek yang terjadi. Gravitasi yang menarikku dengan santun namun penuh tarikan erat dan keras. Namun kadang aku terhenti karena gaya gesek yang kasar namun bermakna dalam. Entah sampai mana ku berhenti, di sini atau di sana Waktu