Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Yang Melalaikan

Yang terkadang  Hati tak lagi mampu merasakan, setiap getaran yang datang menghampirinya Yang terkadang Mulut tak lagi kuasa mengatakan, setiap kata yang tertahan Yang terkadang Mata tak lagi mampu memperlihatkan, setiap kebenaran yang tampak Namun bukan itu yang membuat kita mati , bukan itu yang membuat kita hancur berkeping- keping Bukan sakit yang teramat  Bukan lelah  Bukan jenuh Namun, hanya itulah yang terkadang membingungkan Berlari kau kesana kesini,  Melongok matamu kesan kesini Namun tiada kau dengar Namun tiada kau rasa Kemana, kemana hendak kau pergi Kemana, kemana dirimu ini akan kau sandarkan Bukan itu yang hilang Namun, hanya dunia yang fana yang melalaikan

Mencoba Keluar

Ketika segenap jiwa dan tubh ini terhempas angin di atas karang pantai yang menjulang, ku coba memjamkan mata, ku coba membayangkan setiap hal yang terlintas dalam kehidupanku. Ketika terik nya sang surya menyapa ku, aku coba berlindung, aku mencoba bertahan dari sinarnya yang begitu terik. Tak banyak yang bisa ku lakukan selain hanya terdiam, merenung dalam kesepian. Aku selalu mencoba melangkahkan kaki setiap waktu, selangkah , dua langkah, tiga langkah hingga bahkan aku mencoba sekuat tenaga yang tersisa untuk berlari jauh. Aku tak ingin selamanya terdiam dalam kesepian ini. Kesepian yang akan membuatku semakin tak karuan, kesepian yang hanya akan membuatku tak lagi mampu merasakan setiap denyut nadi kehidupan Jauh, memang teramat jauh cahaya itu menyambutku, berat , berat rasanya untuk berlari ke sana. Terkadang aku harus berhenti untuk menghela nafas, berhenti untuk meneguk setetes air, dan berhenti untuk meregangkan otot otot ku yang mulai kaku. Aku sangat ingin ke sana,

Daun

Bila ku lihat dari kejauhan semuanya seolah berjalan menjauh dari ku. Seolah kehidupan ku terbuang ke sisi lain dari dunia yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Semuanya nampak tak beraturan, semrawut dan tak tertata. Sedikit hal yang bagi ku membanggakan, namun banyak hal bagiku yang mengecewakan bahkan tak termaafkan. Seperti daun yang terjatuh dari tempat ia hidup dan berjuang serta belajar mengerti tentang apa yang  dibebankan kepadanya. Daun itu terhempas jauh tak berarah, menjauh dan tak karuan tujuannya. Hingga akhirnya daun itu pun terjatuh di sebuah sungai, membawa nya serta membasuhnya dalam setiap deru riak air yang membawanya. Nampak daun itu sekarang lebih bersih, namun tubuhnya terkoyak tak karuan karena menghantam bebatuan sungai yang keras. Namun, entah seberapa banyak dan sakitnya koyakan itu, daun itu tetap terbawa arus hingga ke lautan nan biru. Riuh ombak nan merdu membawanya jauh ke tengah samudra. Yang kosong, sepi dan hanya deburan ombak kecil yang m