Pada akhirnya diam ini
jadi cara, ketika tak ada lagi jalan yang bisa dipilih.
Pada akhirnya luka ini
akan tetap ada, entah sampai kapan kan ku simpan.
Hingga sebait-dua bait
pusi tak berima kutuliskan.
Hingga kadang lagu tak
ber melodi kunyanyikan.
Dalam hening semua itu
akan terjaga , semoga
Ketika ingin hati
berkata, ketika ingin sukma memeluk
Maka biarkan canda dan
senyum darinya jadi penawar
Aku pun mengenal
lelah, kala memang semua tak nampak
Aku pun mengenal
lelah, kala kaki berhenti melangkah
Sejenak aku pun diam,
bukan karena rasa ini terbungkus lalu ku buang
Sejenak aku pun mengusap
, mengelus dan merebah
Pada akhirnya, jalan
ini menjadi pilihan, iya pilihan
Kadang ada yang
menguatkan, kadang pula aku butuh untuk dikuatkan
Mungkin sajak yang tak
berima ini akan menghilang, melayang dan tak tentu arah
Atau aku yang akan
musnah, remuk dan butuh untuk dipapah
Pada akhirnya diam ini
jadi rindu, setumpuk – dua tumpuk kan menggores kalbu
Ketika yang dirindukan
ternyata merindu sukma yang lain
Kadang memang hela
nafas panjangku tak pernah dirasanya
Kadang penat dalam
raga ini tak dapat ditangkapnya
Mungkin karena aku
telah lama mengenalnya, bisa saja
Mungkin karena aku
telah terlalu dekat dengan nya, hingga ingin hati harus ku simpan dalam diam
Dia yang tak ingin ku
jauh dari jasad ini
Dia yang ingin ku
miliki namun seolah tak sampai
Maka, biarkan diam ini
jadi jalan, biar ku renungi dalam dalam
Untuk dia yang entah
tak tahu dia itu siapa
hayoo sopo hayoo
ReplyDelete