Di ujung senja yang mulai mematikan setiap sendi kehidupan sebuah kehidupan perkotaan yang teramat padat. Di ujung mentari akan berhenti sejenak dan tergantikan bulan yang mungkin tak nampak karena mendung malam menyelimuti. Di ujung peluh dan asa mulai mengikat jiwa jiwa yang lelah karena pekerjaannya.
Aku berjalan menyusuri sepanjang jalan trotoar yang seolah tak bertepi. Ketika keinginan untuk segera mencicipi sepenggal kuliner yang tersaji di pinggiran jalan. Aku mencoba menahan setiap keinginan yang teramat besar untuk mencicipi satu per satu hal tersebut.
Ku mulai menyandarkan tubuh pada sebuah warung pinggiran yang tak terlalu ramai. Namun hati serasa ingin masuk dan merasakan apa yang ada dalam warung tersebut. Tak lama aku pun memesan semangkuk mie ayam dengan pelepas dahaga sebuah nutrisari hangat.
Tak lama kemudian datang seorang artis tak dikenal datang dan menyanyikan sebuah lagu diiringi sebuah genjrengan gitar. Cukup lama dia melakukan pementasan di sampingku, benar-benar risih rasanya. Ya.. terpaksa aku mengeluarkan 500 rupiah untuknya.
Seperti dalam alam yang seolah hilang dalam kehidupan yang bagaikan benang ruwet tak terjamah. Aku mulai menyadari.. ya ... 500 rupiah
Aku berjalan menyusuri sepanjang jalan trotoar yang seolah tak bertepi. Ketika keinginan untuk segera mencicipi sepenggal kuliner yang tersaji di pinggiran jalan. Aku mencoba menahan setiap keinginan yang teramat besar untuk mencicipi satu per satu hal tersebut.
Ku mulai menyandarkan tubuh pada sebuah warung pinggiran yang tak terlalu ramai. Namun hati serasa ingin masuk dan merasakan apa yang ada dalam warung tersebut. Tak lama aku pun memesan semangkuk mie ayam dengan pelepas dahaga sebuah nutrisari hangat.
Tak lama kemudian datang seorang artis tak dikenal datang dan menyanyikan sebuah lagu diiringi sebuah genjrengan gitar. Cukup lama dia melakukan pementasan di sampingku, benar-benar risih rasanya. Ya.. terpaksa aku mengeluarkan 500 rupiah untuknya.
Seperti dalam alam yang seolah hilang dalam kehidupan yang bagaikan benang ruwet tak terjamah. Aku mulai menyadari.. ya ... 500 rupiah
Comments
Post a Comment